What? Gagal?
Gagal kok di ceritain?
Gak papa, kata orang kegagalan adalah guru terbaik. Tapi menurutku
kegagalan ya berarti kita belum berhasil he he (kalo udah berhasil nanti bikin cerita
yg berhasil, Aamiin).
Walaupun begitu semoga kegagalan gak hanya jadi kenangan ya,
tapi juga pembelajaran. Baiklah mari kita belajar dari kegagalan. Gak perlu
terpuruk dan putus asa, kegagalan juga bagian hidup kok.
Sudah siap untuk seleksi Cpns tahun ini? Jika belum, mari
kita siapkan. Jika belum pernah ikut, cari tahu sebanyak mungkin info. Jika
sudah pernah ikut, jadikan pengalaman sebelumnya sebagai pembelajaran, seperti
kali ini. Mari kita belajar.
Okey aku bakalan mulai cerita.
Aku sudah dua kali ikut tes seleksi CPNS, tahun 2017 dan
2018 dan semuanya gagal he he.
Tahun 2017 aku cuma sampai di tahap SKD (seleksi kompetensi
dasar), sementara 2018 ada kemajuan sedikit sampai SKB (seleksi kompetensi
bidang). Jadi tahapannya kurang lebih ada seleksi adm, SKD, SKB dan pemberkasan
bagi yang lulus.
Alasan ikut seleksi:
Sebenarnya gak ada keinginan yang gimana2 buat ikut seleksi
ini, atau gampangnya ikut karena ada kesempatan (masih muda, masih sempet,
syarat memenuhi, ada bukaan seleksi, pendaftaran gratis) ya udah as simple as that.
Selain itu, ini juga buat ajang nantang diri sendiri sih,
bisa gak nih tembus sesuatu yang seleksinya aja ada jutaan orang, kira2
kemampuanku sampai mana ya? Dan ketika sudah melalui jadi tahu ternyata
kemampuanku baru segini atau sudah di level ini.
(Btw ini seleksi nasional kedua yang aku ikuti setelah
SBMPTN dan menurutku lebih susah ini)
Cerita sedikit dari
awal.
Tahun 2017 aku daftar di Kementerian Pertanian dengan
formasi jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Pertama (belom ada bayangan
ini tugasnya ngapain😂).
Singkat cerita, adm lulus dan lanjut SKD. Aku ngambil tes SKD
di Jogjakarta, selain dekat, transportasi umum memadai juga bisa sekalian main
he he.
Jujur aku gak punya persiapan khusus. Belajar juga
alakadarnya (niatnya belum 100%). Mungkin aku agak beda dengan peserta2 lain
yang sampe beli buku soal2 CPNS yang tebel2 itu, ikut bimbel atau les2, belajarnya
rajin dsb. Yang jika menelisik hal itu aku jadi gak heran kenapa aku hak lanjut
SKB. Ya karna masih banyak yang perjuangannya lebih "gila" dari pada
aku. Mereka lebih berhak. Kalo gak salah waktu itu aku memenuhi skor minimal
lolos, tapi menurut rangking aku masih belum masuk peringkat 3 besar, jadi gak
bisa lanjut SKB (so sad).
Pembelajaran pertama
Di pengalaman pertama ini aku lumayan banyak belajar sih,
terutama tentang perjuangan mereka2 untuk ikut seleksi ini. Melihat mereka ada
yang sudah lumayan berumur, sedang hamil, sosok ayah, sosok ibu, peserta yang
dari luar kota dan banyak jenis peserta lain membuat aku merasa kalo
perjuanganku belum seberapa, perjalananku masih panjang dan "belum saatnya
kau jatuh" weh jadi lirik lagu he he.
Next…
Tahun 2018 aku ikutan lagi. Masih di kementerian yang sama. Di
tahun ini lebih banyak kementerian/lembaga instansi daerah yang membuka
lowongan dan kenapa aku ambil di kementrian pusat karena ada alasan khususnya
sih. Tapi selain itu gak banyak pemprov dan pemkot yang membuka formasi untuk
latar belakang pendidikanku, jadilah pilih di pusat aja walaupun tahu resikonya
ditempatkan ditempat yang jauh.
Aku ambil formasi jabatan Analis Data dan Informasi. Ambil
ini karena menyesuaikan jurusan/prodi aja sih. Kenapa ini penting? Kesesuaian
ini mungkin hal yang sepele, tapi banyak yang gugur di tahap akhir karena
prodi/jurusan gak sesuai formasi yang dibutuhkan. Misal di formasi dibutuhkan
jurusan Biologi, sedangkan kamu dari pendidikan Biologi jika kamu memaksa
daftar mungkin seleksi adm bisa jadi lolos, tapi jika nanti penyaringan peserta
lebih sedikit kesalahan ini akan bisa terbaca. Sayang gak sih udah berjuang
sampai akhir tapi gugur karena kita yang kurang teliti
Jadi perhatikan pemilihan formasi.
Persiapan kedua
Sama seperti tahun 2017 aku belum ada persiapan khusus
(belum belajar dari pengalaman). Niat ikut baru 50% karena memang masih kuliah
juga. Bayangannya jika nanti lolos bakal ngelepas kuliah dan harus bayar penalti
biaya beasiswa. Wah berat juga sih he he. Jadi ya gitu, ikut seleksi cuma buat
nambah pengalaman sekaligus tes kemampuan lagi (jadi tim hore ceritanya, biar CPNSnya
makin rame wkkk).
Persiapan belajar masih alakadarnya bahkan bisa dibilang zero preparation karena sibuk tugas
kuliah. Tapi entah kenapa soal2 SKD 2018 menurutku lebih mudah dari tahun 2017.
Oh iya, aku tes di Yogyakarta lagi tapi kali ini beda tempat.
Di akhir sesi tes, biasanya skor akan muncul di layar computer kita.
Tapi entah kenapa skorku gak muncul, jadi aku gak tau persis berapa skor yang
aku dapat. Ini yang bikin khawatir juga, masalah komputer. Takut ditengah sesi
ngerjain soal komputer atau jaringan eror dsb. Aku sendiri ngalamin di sesi
ini, dimana aku butuh minimal 3kali klik untuk bisa mengirim jawaban setiap
soal dan ini sangat memakan waktu. Mungkin karena masalah ini juga skorku gak
muncul. Tapi setelah lihat daftar nilai di layar besar di depan ternyata skorku
memenuhi batas minimal.
Hasil kedua
Jadi sebenernya aku gak terlalu berharap lebih, yang penting
target skor minimal terpenuhi. Pikirnya waktu itu "rugi banget nih gue kalo udah dibela2in nyuri2 waktu kuliah,
jauh2 ke Yogja tapi gak hasil, skor minimal harus dapet nih" maka dari
itu pas ngerjain soal kayak punya semangat yang lebih menggebu gitu.
Ternyata hasilnya lumayan mengejutkan, aku lolos SKD dengan
peringkat 2 dari 3 orang yang lolos. Yang terfikir waktu itu sih andai aku
belajar bener pasti bisa lebih nih hasilnya. Tapi dengan hasil itupun aku udah
bersyukur banget, setidaknya ada kemajuan dari tahun 2017.
SKB
Beberapa bulan kemudian lanjut tes SKB. Jujur aku bingung
banget di tahap ini. Gambaran soal gak ada sama sekali, cuma tahu kalo soalnya
sesuai dengan formasi yang diambil. Coba cari gak nemu juga. Akhirnya berangkat
dengan kepasrahan, penuh apapun soalnya bakal tak jawab (nekat).
Bisa dibilang kondisi dan posisiku pas SKB ini agak gimana
gitu. Pertama gak seperti SKD yang pergi tesnya bareng2 teman, ya karna dr
beberapa temanku hanya sedikit yang lanjut di tahap ini dan jadwalnyapun beda2.
Jadilah berangkat sendiri (hiks hiks), kayak gak ada yang nyemangatin gitu
(lebay). Kedua, jadwal tesku mepet banget dengan kegiatan kuliah. Inget banget
waktu itu jam 5 pagi baru sampe Solo dari kegiatan di Bandung dan jam 7 udah harus
berangkat ke Yogja buat tes. Masih ngantuk, otak juga belum sepenuhnya bisa
diajak kerja sama. Ditambah lagi posisi dudukku pas tes yang aku anggap juga
cukup berpengaruh. Gak beruntungnya aku, aku duduk persis di bawah AC dan itu
dingin banget. Udah ngantuk plus kedinginan (hufff).
Dan benar saja, soalnya aku gak paham sama sekali. Ya soalnya seputar teknik informasi,
pemrograman dan komputer. What?
Sementara aku backgroundnya
agribisnis dan pertanian. Semenjak itu baru sadar, wah aku salah ambil posisi
nih. Meskipun di Kementerian Pertanian, agaknya formasi ini lebih cocok diisi
anak TI.
Ya sudah mengerjakan sebisanya, dan hasilnya gak sesuai target
minimalku. Kecewa? Pasti. Mungkin ini sebabnya anak2 yang dari jurusan dengan
lingkup yang luas (biasanya masuk formasi tenaga teknis) lebih susah lolos
dibanding anak2 yang dari jurusan spesifik (tenaga guru dan Kesehatan).
Pembelajarannya sih, pilih formasi yang memang agak
nyrempet2 background bidang kita.
Jangan hanya lihat instansi dan kementeriannya aja yang sesuai. Memang gak
banyak sih pilihannya, jika kepepetnya cuma ada formasi yang gak sesuai maka
persiapin belajar materi-materi yang sesuai formasi. Kira2 aja formasi ini
belajarnya ini dst.
Gagal di SKB itu nyesek rasanya, padahal tinggal ngalahin
dua orang aja dan setahap lagi sampe. Tapi ya gimana jika belum rejekinya.
Pembelajaran kedua
Belajar, belajar dan belajar. Apapun itu!
Kira-kira itu pengalaman yang bisa aku bagi. Semoga yang mau
ikutan seleksi jalannya dimudahkan dan bisa lolos sampai tahap akhir. Bagi yang
pernah gagal juga, tetap semangat mungkin jalan kita gak disini tapi kalo mau
coba lagi harus lebih well prepare.
Semangat semuanya..
terima kasih sharingnya kak, kak kalau analis informasi hasil pertanian di dinas pertanian menurut kakak soalnya lebih ke TI atau ke pertanian?
ReplyDeletekalau di Dinas kurang tahu, tapi kemungkinan tentang TI juga. Soal-soal SKB menyesuaikan jabatan yang dilamar.
Deletetapi gak ada ruginya kalo belajar dua-duanya
DeleteTerima kasih sharingnya bermanfaat. kebetulan diformasi analis data juga doakan lulus skb nilai terbaik ya aamiin
ReplyDeleteBTW, boleh share kisi2nya yg diingat kebetulan jurusan saya TI. Terima kasih sebelumnya
DeleteAamiin,kembali kasih
DeleteUntuk soal2nya saya lupa, kalo gak salah dulu banyak tentang rumus2 excel
DeleteTerima kasih infonya bermanfaat, semoga sehat dan sukses selalu aamiin
DeleteJadi dapet gambaran sedikit soal tes skb nanti, ngobrol-ngobrol tes skbnya ada berapa tahap kak? Selain CAT ada lagi kak?
ReplyDeleteTergantung instansinya, dulu di kementan hanya cat saja. Tapi di instansi lain memungkinkan adanya tes lain seperti wawancara, psikotes, praktik, dll. Jadi cermati tahapan skb di instansi yg dilamar ya...
Deleteanalis pasar hasil pertanian sama ga sih dengan analis informasi hasil pertanian? kira2 soalnya gimana ya
ReplyDeleteWah kurang tahu ya.. Waktu ambil itu saya gak lanjut skb😁
DeleteMau tanya kak, kebetulan saya mengambil formasi yang sama dengan kakak, analis data dan informasi. Apakah ada soal2 yg keluar selain komputer kak? misal per-UU atau tentang kementrian tsb?
ReplyDeleteseingat saya tidak ada, kebanyakan soal mengarah pada penerapan dan aplikatif.
DeleteHai kak, kebetulan saya ambil formasi analis data dan informasi juga di kementan. kalo boleh tahu kakak sndiri dari jurusan apa, dan saat itu penempatannya untuk di kementannya ada di lembaga dibawah kementan? masih inget apa saja kak kira2 yang kluar soalnya?
ReplyDeletesaya dari Agribisnis, ambil di kementannya dulu. soal seputar input data ke excel banyak dulu.
DeleteKak, kalau soal skb cat itu soalnya ada berapa jumlahnya? Dan per jawaban yg benar poinnya berapa? Trims��
ReplyDeletekayaknya 100, hanya yang benar yang dapat point. kalau tidak salah ya... sudah lupa :)
DeleteKak, jadinya to the point nya apa saja topik yg diujikan skb analos data dan informasi ya?
ReplyDeleteinput2 data, rumus2 excel yang saya ingat kebanyakan itu dulu.
Deleteok trims infonya mba.
Deletemba, tpi di story nya ada menceritakan pemrograman komputer dll? itu gmna maksudnya mba?
DeleteBelajar, belajar dan belajar. Apapun itu!
ReplyDeletesemangat...
DeleteSalam kenal Mbak. Kebetulan saya lusa SKB dengan formasi jabatan analis data dan informasi di Kementan juga, dan kebetulan background pendidikan pun agroteknologi. Tapi ternyata jabatannya lebih cocok untuk anak IT ya.. Waduh...
ReplyDeletesebenarnya siapa saja masuk, asal menguasai he he. semangat... semoga lolos ya...
DeleteGagal di skb juga.
ReplyDeleteNyesek eu..
tetap semangat...
Deleteterimakasih teman-teman semua yang sudah berkenan membaca curhatan ini.
ReplyDeleteapapun hasil yang kita dapat semoga menjadi jalan terbaik kedepannya. yang lolos menjadi keberkahan dan yang belum lolos diganti dengan hal baik lain.
saya jga gagal di skb tahun ini, peringkat 3 dari yang dibutuhkan 2,, selisih tipis..
ReplyDelete