Tuesday, 29 October 2019

Pengalaman Dua Kali Gagal CPNS!!



What? Gagal?
Gagal kok di ceritain?
Gak papa, kata orang kegagalan adalah guru terbaik. Tapi menurutku kegagalan ya berarti kita belum berhasil he he (kalo udah berhasil nanti bikin cerita yg berhasil, Aamiin).
Walaupun begitu semoga kegagalan gak hanya jadi kenangan ya, tapi juga pembelajaran. Baiklah mari kita belajar dari kegagalan. Gak perlu terpuruk dan putus asa, kegagalan juga bagian hidup kok.

Sudah siap untuk seleksi Cpns tahun ini? Jika belum, mari kita siapkan. Jika belum pernah ikut, cari tahu sebanyak mungkin info. Jika sudah pernah ikut, jadikan pengalaman sebelumnya sebagai pembelajaran, seperti kali ini. Mari kita belajar.

Okey aku bakalan mulai cerita.

Aku sudah dua kali ikut tes seleksi CPNS, tahun 2017 dan 2018 dan semuanya gagal he he.
Tahun 2017 aku cuma sampai di tahap SKD (seleksi kompetensi dasar), sementara 2018 ada kemajuan sedikit sampai SKB (seleksi kompetensi bidang). Jadi tahapannya kurang lebih ada seleksi adm, SKD, SKB dan pemberkasan bagi yang lulus.

Alasan ikut seleksi:

Sebenarnya gak ada keinginan yang gimana2 buat ikut seleksi ini, atau gampangnya ikut karena ada kesempatan (masih muda, masih sempet, syarat memenuhi, ada bukaan seleksi, pendaftaran gratis) ya udah as simple as that.

Selain itu, ini juga buat ajang nantang diri sendiri sih, bisa gak nih tembus sesuatu yang seleksinya aja ada jutaan orang, kira2 kemampuanku sampai mana ya? Dan ketika sudah melalui jadi tahu ternyata kemampuanku baru segini atau sudah di level ini.
(Btw ini seleksi nasional kedua yang aku ikuti setelah SBMPTN dan menurutku lebih susah ini)

Cerita sedikit dari awal.

Tahun 2017 aku daftar di Kementerian Pertanian dengan formasi jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Pertama (belom ada bayangan ini tugasnya ngapain😂).
Singkat cerita, adm lulus dan lanjut SKD. Aku ngambil tes SKD di Jogjakarta, selain dekat, transportasi umum memadai juga bisa sekalian main he he.

Jujur aku gak punya persiapan khusus. Belajar juga alakadarnya (niatnya belum 100%). Mungkin aku agak beda dengan peserta2 lain yang sampe beli buku soal2 CPNS yang tebel2 itu, ikut bimbel atau les2, belajarnya rajin dsb. Yang jika menelisik hal itu aku jadi gak heran kenapa aku hak lanjut SKB. Ya karna masih banyak yang perjuangannya lebih "gila" dari pada aku. Mereka lebih berhak. Kalo gak salah waktu itu aku memenuhi skor minimal lolos, tapi menurut rangking aku masih belum masuk peringkat 3 besar, jadi gak bisa lanjut SKB (so sad).

Pembelajaran pertama

Di pengalaman pertama ini aku lumayan banyak belajar sih, terutama tentang perjuangan mereka2 untuk ikut seleksi ini. Melihat mereka ada yang sudah lumayan berumur, sedang hamil, sosok ayah, sosok ibu, peserta yang dari luar kota dan banyak jenis peserta lain membuat aku merasa kalo perjuanganku belum seberapa, perjalananku masih panjang dan "belum saatnya kau jatuh" weh jadi lirik lagu he he.

Next…

Tahun 2018 aku ikutan lagi. Masih di kementerian yang sama. Di tahun ini lebih banyak kementerian/lembaga instansi daerah yang membuka lowongan dan kenapa aku ambil di kementrian pusat karena ada alasan khususnya sih. Tapi selain itu gak banyak pemprov dan pemkot yang membuka formasi untuk latar belakang pendidikanku, jadilah pilih di pusat aja walaupun tahu resikonya ditempatkan ditempat yang jauh.

Aku ambil formasi jabatan Analis Data dan Informasi. Ambil ini karena menyesuaikan jurusan/prodi aja sih. Kenapa ini penting? Kesesuaian ini mungkin hal yang sepele, tapi banyak yang gugur di tahap akhir karena prodi/jurusan gak sesuai formasi yang dibutuhkan. Misal di formasi dibutuhkan jurusan Biologi, sedangkan kamu dari pendidikan Biologi jika kamu memaksa daftar mungkin seleksi adm bisa jadi lolos, tapi jika nanti penyaringan peserta lebih sedikit kesalahan ini akan bisa terbaca. Sayang gak sih udah berjuang sampai akhir tapi gugur karena kita yang kurang teliti
Jadi perhatikan pemilihan formasi.

Persiapan kedua

Sama seperti tahun 2017 aku belum ada persiapan khusus (belum belajar dari pengalaman). Niat ikut baru 50% karena memang masih kuliah juga. Bayangannya jika nanti lolos bakal ngelepas kuliah dan harus bayar penalti biaya beasiswa. Wah berat juga sih he he. Jadi ya gitu, ikut seleksi cuma buat nambah pengalaman sekaligus tes kemampuan lagi (jadi tim hore ceritanya, biar CPNSnya makin rame wkkk).

Persiapan belajar masih alakadarnya bahkan bisa dibilang zero preparation karena sibuk tugas kuliah. Tapi entah kenapa soal2 SKD 2018 menurutku lebih mudah dari tahun 2017. Oh iya, aku tes di Yogyakarta lagi tapi kali ini beda tempat.

Di akhir sesi tes, biasanya skor akan muncul di layar computer kita. Tapi entah kenapa skorku gak muncul, jadi aku gak tau persis berapa skor yang aku dapat. Ini yang bikin khawatir juga, masalah komputer. Takut ditengah sesi ngerjain soal komputer atau jaringan eror dsb. Aku sendiri ngalamin di sesi ini, dimana aku butuh minimal 3kali klik untuk bisa mengirim jawaban setiap soal dan ini sangat memakan waktu. Mungkin karena masalah ini juga skorku gak muncul. Tapi setelah lihat daftar nilai di layar besar di depan ternyata skorku memenuhi batas minimal.

Hasil kedua

Jadi sebenernya aku gak terlalu berharap lebih, yang penting target skor minimal terpenuhi. Pikirnya waktu itu "rugi banget nih gue kalo udah dibela2in nyuri2 waktu kuliah, jauh2 ke Yogja tapi gak hasil, skor minimal harus dapet nih" maka dari itu pas ngerjain soal kayak punya semangat yang lebih menggebu gitu.
Ternyata hasilnya lumayan mengejutkan, aku lolos SKD dengan peringkat 2 dari 3 orang yang lolos. Yang terfikir waktu itu sih andai aku belajar bener pasti bisa lebih nih hasilnya. Tapi dengan hasil itupun aku udah bersyukur banget, setidaknya ada kemajuan dari tahun 2017.

SKB

Beberapa bulan kemudian lanjut tes SKB. Jujur aku bingung banget di tahap ini. Gambaran soal gak ada sama sekali, cuma tahu kalo soalnya sesuai dengan formasi yang diambil. Coba cari gak nemu juga. Akhirnya berangkat dengan kepasrahan, penuh apapun soalnya bakal tak jawab (nekat).

Bisa dibilang kondisi dan posisiku pas SKB ini agak gimana gitu. Pertama gak seperti SKD yang pergi tesnya bareng2 teman, ya karna dr beberapa temanku hanya sedikit yang lanjut di tahap ini dan jadwalnyapun beda2. Jadilah berangkat sendiri (hiks hiks), kayak gak ada yang nyemangatin gitu (lebay). Kedua, jadwal tesku mepet banget dengan kegiatan kuliah. Inget banget waktu itu jam 5 pagi baru sampe Solo dari kegiatan di Bandung dan jam 7 udah harus berangkat ke Yogja buat tes. Masih ngantuk, otak juga belum sepenuhnya bisa diajak kerja sama. Ditambah lagi posisi dudukku pas tes yang aku anggap juga cukup berpengaruh. Gak beruntungnya aku, aku duduk persis di bawah AC dan itu dingin banget. Udah ngantuk plus kedinginan (hufff).

Dan benar saja, soalnya aku gak paham sama sekali. Ya soalnya seputar teknik informasi, pemrograman dan komputer. What? Sementara aku backgroundnya agribisnis dan pertanian. Semenjak itu baru sadar, wah aku salah ambil posisi nih. Meskipun di Kementerian Pertanian, agaknya formasi ini lebih cocok diisi anak TI. 
Ya sudah mengerjakan sebisanya, dan hasilnya gak sesuai target minimalku. Kecewa? Pasti. Mungkin ini sebabnya anak2 yang dari jurusan dengan lingkup yang luas (biasanya masuk formasi tenaga teknis) lebih susah lolos dibanding anak2 yang dari jurusan spesifik (tenaga guru dan Kesehatan).

Pembelajarannya sih, pilih formasi yang memang agak nyrempet2 background bidang kita. Jangan hanya lihat instansi dan kementeriannya aja yang sesuai. Memang gak banyak sih pilihannya, jika kepepetnya cuma ada formasi yang gak sesuai maka persiapin belajar materi-materi yang sesuai formasi. Kira2 aja formasi ini belajarnya ini dst.

Gagal di SKB itu nyesek rasanya, padahal tinggal ngalahin dua orang aja dan setahap lagi sampe. Tapi ya gimana jika belum rejekinya.

Pembelajaran kedua

Belajar, belajar dan belajar. Apapun itu!

Kira-kira itu pengalaman yang bisa aku bagi. Semoga yang mau ikutan seleksi jalannya dimudahkan dan bisa lolos sampai tahap akhir. Bagi yang pernah gagal juga, tetap semangat mungkin jalan kita gak disini tapi kalo mau coba lagi harus lebih well prepare.

Semangat semuanya..

30 comments:

  1. terima kasih sharingnya kak, kak kalau analis informasi hasil pertanian di dinas pertanian menurut kakak soalnya lebih ke TI atau ke pertanian?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau di Dinas kurang tahu, tapi kemungkinan tentang TI juga. Soal-soal SKB menyesuaikan jabatan yang dilamar.

      Delete
    2. tapi gak ada ruginya kalo belajar dua-duanya

      Delete
  2. Terima kasih sharingnya bermanfaat. kebetulan diformasi analis data juga doakan lulus skb nilai terbaik ya aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. BTW, boleh share kisi2nya yg diingat kebetulan jurusan saya TI. Terima kasih sebelumnya

      Delete
    2. Untuk soal2nya saya lupa, kalo gak salah dulu banyak tentang rumus2 excel

      Delete
    3. Terima kasih infonya bermanfaat, semoga sehat dan sukses selalu aamiin

      Delete
  3. Jadi dapet gambaran sedikit soal tes skb nanti, ngobrol-ngobrol tes skbnya ada berapa tahap kak? Selain CAT ada lagi kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung instansinya, dulu di kementan hanya cat saja. Tapi di instansi lain memungkinkan adanya tes lain seperti wawancara, psikotes, praktik, dll. Jadi cermati tahapan skb di instansi yg dilamar ya...

      Delete
  4. analis pasar hasil pertanian sama ga sih dengan analis informasi hasil pertanian? kira2 soalnya gimana ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kurang tahu ya.. Waktu ambil itu saya gak lanjut skb😁

      Delete
  5. Mau tanya kak, kebetulan saya mengambil formasi yang sama dengan kakak, analis data dan informasi. Apakah ada soal2 yg keluar selain komputer kak? misal per-UU atau tentang kementrian tsb?

    ReplyDelete
    Replies
    1. seingat saya tidak ada, kebanyakan soal mengarah pada penerapan dan aplikatif.

      Delete
  6. Hai kak, kebetulan saya ambil formasi analis data dan informasi juga di kementan. kalo boleh tahu kakak sndiri dari jurusan apa, dan saat itu penempatannya untuk di kementannya ada di lembaga dibawah kementan? masih inget apa saja kak kira2 yang kluar soalnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya dari Agribisnis, ambil di kementannya dulu. soal seputar input data ke excel banyak dulu.

      Delete
  7. Kak, kalau soal skb cat itu soalnya ada berapa jumlahnya? Dan per jawaban yg benar poinnya berapa? Trims��

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya 100, hanya yang benar yang dapat point. kalau tidak salah ya... sudah lupa :)

      Delete
  8. Kak, jadinya to the point nya apa saja topik yg diujikan skb analos data dan informasi ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. input2 data, rumus2 excel yang saya ingat kebanyakan itu dulu.

      Delete
    2. ok trims infonya mba.

      Delete
    3. mba, tpi di story nya ada menceritakan pemrograman komputer dll? itu gmna maksudnya mba?

      Delete
  9. Belajar, belajar dan belajar. Apapun itu!

    ReplyDelete
  10. Salam kenal Mbak. Kebetulan saya lusa SKB dengan formasi jabatan analis data dan informasi di Kementan juga, dan kebetulan background pendidikan pun agroteknologi. Tapi ternyata jabatannya lebih cocok untuk anak IT ya.. Waduh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya siapa saja masuk, asal menguasai he he. semangat... semoga lolos ya...

      Delete
  11. Gagal di skb juga.

    Nyesek eu..

    ReplyDelete
  12. terimakasih teman-teman semua yang sudah berkenan membaca curhatan ini.
    apapun hasil yang kita dapat semoga menjadi jalan terbaik kedepannya. yang lolos menjadi keberkahan dan yang belum lolos diganti dengan hal baik lain.

    ReplyDelete
  13. saya jga gagal di skb tahun ini, peringkat 3 dari yang dibutuhkan 2,, selisih tipis..

    ReplyDelete