Monday, 20 August 2018

KULIAH KI OPO SIH?


Buat anak-anak yang bisa kuliah, kalian patut bersyukur dan gak ada salahnya juga untuk bangga, karena gak semua orang bisa berada di posisimu sekarang baik karena keuangan (gak ada biaya) maupun karena kemampuan (gak ada yang nerima). Tapi menurutku keduanya tak lagi jadi masalah jika ada tekad yang kuat untuk mewujudkan mimpi untuk bisa kuliah. Ada banyak banget beasiswa yang ditawarkan baik dari pemerintah maupun swasta, kalo kita mau mencari pasti dapet kok. Untuk masalah kemampuan memang tidak ada yang instan, perlu dilatih dan di pupuk sejak lama untuk memperolehnya, jadi buat yang masih smp atau sma persiapkan dirimu dari sekarang daripada menyesal nantinya. Gak ada ruginya kok kamu serius belajar, melihat teman-teman asik main memang kadang membuat iri, tapi akan lebih iri nanti jika kamu melihat temanmu sukses tapi kamu belum. So, persiapkan dirimu.

Ngomong-ngomong kuliah, apa yang terbersit di fikiran kalian jika mendengan kata ini?. Pasti yang pertama dilihat adalah, ohhh mau jadi ini ya, mau jadi itu ya. Gak ada yang salah sih, memang tujuan kuliah adalah untuk mendekatkan cita-cita yang dulu kita rangkai. Tapi nyatanya gak semua jurusan kuliah yang kita ambil sesuai dengan cita-cita kita dulu. Mungkin karena cita-cita kita masih mainstream, he he. Ya memang diakui kalo dulu ditanya cita-citanya apa pasti jawabannya guru, dokter, polisi, pilot, astronot, dll, ngaku deh siapa yang jawabannya itu. Tapi nyatanya kuliah bukan hanya itu, banyak banget ilmu-ilmu lain yang ada dalam pilihan jurusan/program studi kuliah yang bahkan kita tak tau akan menjadi seperti apa nantinya. Hem, gak perlu pusing tentang hasil dan apa kata orang, jalani saja prosesnya dengan baik pasti hasilnya baik pula.

Orang kuliah pasti sukses? Belum tentu.
Terlalu sempit jika memandang kesuksesan hanya dari materi, tapi nyatanya masyarakat kita masih memandang ini. Tak peduli apa definisi kesuksesan menurutmu, yang mereka ingin lihat, apakah kamu lebih baik dari orang yang tidak kuliah. Jika sudah seperti ini kembali pada dirimu, sukses seperti apa yang ingin kamu raih, menurut definisimu atau definisi mereka?. Kuliah dan jadi sarjana memang belum tentu sukses menurut mereka, tapi yakini bahwa ini adalah salahsatu kesuksesan dalam hidup kita.

Orang kuliah lebih sukses dari yang tidak kuliah? Belum tentu juga.
Sukses atau tidaknya seseorang tergantung kerja keras. Kuliah/tidak sama-sama bisa sukses asal mau kerja keras. Tapi dari kuliah kita banyak belajar soal itu. Tugas banyak dengan dateline di hari yang sama, ikut kegiatan sana sini dan harus tetap masuk kuliah, ngerjain skripsi yang bahkan buat nulis satu paragraph aja susah banget, belajar majemen keuangan agar tetap bisa bertahan sampe akhir bulan, belajar manajemen waktu agar semua bisa terselesaikan dan masih banyak hal lain selama kuliah yang menuntut kita untuk kerja keras. Intinya selama kuliah kita belajar berproses bahwa untuk meraih sesuatu itu tidak gampang. Ada harga yang harus dibayar untuk setiap kesuksesan.

Yang membedakan orang kuliah dan tidak?
Yang pasti cara berfikir mereka berbeda. Selama kuliah kita dituntut untuk berfikir kritis, untuk mengambil keputusan A seringkali kita harus berfikir dari Z baru mundur menuju A dan ini yang saya paling rasakan perbedaannya antara orang kuliah dan tidak kuliah. Orang yang berwawasan lebih cenderung memiliki banyak pertimbangan untuk memutuskan mengambil sesuatu.

Jadi jika ditanya apa itu kuliah, kalian mau jawab apa?
Jawab aja, proses menuju baik.

Wednesday, 15 August 2018

PANDANGANKU TENTANG PERNIKAHAN


Kayaknya akan menjadi pembahasan yang menarik nih.
Aku ingatkan dari awal ya bahwa ini pandanganku, jika kalian tidak sependapat, kalian punya hak kok untuk punya pandangan sendiri.

Well kenapa aku nulis ini karena ada beberapa orang di sekitarku yang akan segera melangkah ke jenjang itu, jadi deh terinspirasi buat mengemukakan apa yang aku fikirkan soal ini.

Ok lets go……..

Menikah dan pernikahan adalah suatu fase dimana dua orang disatukan dalam sebuah ikatan yang sakral untuk menjalani hidup bersama guna mencapai tujuan yang diinginkan (definisiku sendiri). Semua orang pasti punya angan untuk menuju fase ini tapi tidak di waktu yang sama.

Masalah waktu, menurutku tidak ada waktu yang terlalu cepat atau terlalu lambat dalam menikah. Semua orang yang berani memutuskan untuk menikah pasti sudah mengatur waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Dan itu pasti adalah waktu yang tepat.

Masalah umur, menurutku tidak ada patokan umur berapa usia seseorang harus menikah. Yang tahu hanya orang yang bersangkutan. Kita tidak bisa membandingkan satu dengan yang lain karena setiap orang memiliki cara fikir yang “berbeda”.

Ya pola fikir sangat mempengaruhi keputusan seseorang untuk menikah. Ada yang sangat memikirkan matang-matang sebelum memutuskan melangkah lebih lanjut tentang bagaimana sekarang dan nanti setelah pernikahan. Namun, ada juga yang hanya sekedar ingin segera sah memilikinya yang katanya sangat ia cintai.

Ngomong-ngomong soal segera mengesahkan, ada yang berpendapan jika lebih baik segera menikah daripada zina. Dan sejujurnya aku sangat tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Tujuan pernikahan bukan hanya soal kebutuhan biologis, ada banyak tujuan lainnya dalam pernikanan. Dan jika menghindari zina dijadikan alasan untuk segera menikah berarti orientasi menikah hanya sebatas kebutuhan biologis. Padahal ada banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi setelah menikah. Menurutku, zina adalah hal yang bisa dihindari. Contohnya dengan tidak pacaran, pacaran memang tidak selalu zina tapi sebagian besar zina berawal dari pacaran. Selain itu, Edukasi juga menjadi hal yang penting untuk dimiliki seseorang sebelum memutuskan menikah, minimal edukasi untuk diri sendiri. Pandangan-pandangan yang ada dalam masyarakat tentang pernikahan yang dirasa sudah tidak tepat dengan kondisi sekarang sudah seharusnya tidak terlalu dihiraukan lagi. 


Menikah bukan tentang saat ini tapi juga seterusnya. Kita akan hidup dengan “dia” yang sama seumur hidup kita (harapannya begitu). Memilihnya menjadi keharusan dan mencintainya menjadi pilihan. Cepat dan muda belum tentu salah, lambat dan tua belum tentu salah. Semua kembali pada kata “tepat".

Semoga selalu bahagia untuk orang-orang terdekatku yang sudah menikah dan akan menikah.. :)